Pendampingan Pastoral Pasangan Pernikahan yang Mengalami Krisis Relasi Dengan Dasar Kejadian 2:24

Fenti Yusana

Abstract


Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendapatkan perspektif pernikahan Kristen menurut standar Firman Allah, prinsip utama pernikahan Kristen sehingga artikel ini dapat menjadi jalan yang benar untuk membangun kembali hubungan yang sudah rusak dalam pernikahan Kristen. Panggilan membaharui komitmen dalam pernikahan Kristen adalah panggilan iman untuk memuliakan Tuhan yang memberkati pernikahan Kristen. Teks yang sengaja penulis pilih adalah Kejadian 2:24. Penulis memilihnya dikarenakan di dalamnya terdapat beberapa prinsip pernikahan yang dapat diambil. Metode yang penulis pergunakan adalah metode studi kasus. Hasil penelitian adalah perlu diadakan pastoral pra dan pasca nikah. Kedua pastoral tersebut dilakukan untuk mengingatkan suami dan istri akan prinsip penting dalam Kejadian 2:24. Pertama, melalui pastoral pra dan pasca nikah, suami dan istri mengerti dan diingatkan selalu akan pernikahan yang dikehendaki Allah adalah pernikahan monogami. Kedua, melalui pastoral pra dan pasca nikah, suami dan istri mengerti dan diingatkan bahwa mereka adalah dua pribadi yang telah menjadi satu daging (dwitunggal). Ketiga, melalui pastoral pra dan pasca nikah, suami dan istri dikuatkan untuk menjalani pernikahan sebagai persekutuan hidup.

 

The purpose of writing this article is to get a perspective of Christian marriage according to the standards of God's Word, the main principle of Christian marriage so that this article can be the right way to rebuild the broken relationship in Christian marriage. The call to renew commitments in Christian marriages is a call of faith to glorify God who blesses Christian marriages. The text that the author deliberately chose is Genesis 2:24. The author chose it because in it there are several principles of marriage that can be taken. The method that the author uses is a case study method. The result of the research is that pre-and post-wedding pastoral care is necessary. Both pastorals are done to remind husbands and wives of an important principle in Genesis 2:24. First, through pre-and post-wedding pastoral care, husband and wife understand and are reminded that the marriage that God wants is monogamous marriage. Second, through pre-and post-wedding pastoral care, husband and wife understand and are reminded that they are two persons who have become one flesh (dwitunggal). Third, through pre-and post-wedding pastoral care, husband and wife are strengthened to live marriage as a community of life.


Keywords


Kejadian 2:24, Krisis Relasi, Pasangan, Pastoral, Pendampingan, Pernikahan Kristen.

Full Text:

PDF

References


Agustinus, Steven. (2004). Pasangan Prophetik. Jakarta: Nafiri Gabrier.

Amato, P. R., & Rogers, S. J. (1997). A Longitudinal Study of Marital Problems and Subsequent Divorce. Journal of Marriage and Family, 59(3), 612–624. https://doi.org/10.2307/353949

Birditt, K. S., Wan, W. H., Orbuch, T. L., & Antonucci, T. C. (2017). The development of marital tension: Implications for divorce among married couples. Developmental psychology, 53(10), 1995–2006. https://doi.org/10.1037/dev0000379

Brake, A. (2018). Visi-visi Anak Domba Komentari Wahyu. Makassar: STT Jaffray.

Dlaifurrahman, M. (2018). Cerai Paksa Akibat Campur Tangan Pihak Ketiga Perspektif Teori Konflik. Jurnal Hadratul Madaniyah, 5(2), 31-46. https://doi.org/10.33084/jhm.v5i2.885.

Gallagher S.J, Charles A. (1994). S.J, PASANGAN yang SALING MENCINTAI. Jakarta: Penerbit OBOR.

Hesselgrave. David J. (2019). COMMUNICATING CHRIST CROSS—CULTURALLY (Mengkomunikasikan Kristus secara Lintas Budaya, Cet.Ke-3). Malang: Literatur SAAT.

Pangaribuan, Anna Christina Vera Pangaribuan. (2015). Konseling Pastoral untuk PRANIKAH DAN KELUARGA. Pematangsiantar: Penerbit Lembaga Studi Agama dan Pembangunan ( L-SAPA).

Prihatsanti, Unika, Suryanto, & Wiwin Hendriani. (2018). Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), 126-136. DOI: 10.22146/buletinpsikologi.38895.

Ronda, Daniel. (Januari 2015). ( Cet.ke-2). LEADERSHIP WISDOM: Antologi Hikmat Kepemimpinan. Jawa Barat: Kalam Hidup.

Scazzero, Peter. (Juli 2016). The Emotionally Healthy Leader ( Pemimpin yang sehat secara Emosi): Bagaimana Transformasi Kehidupan Batin Anda Dapat Mengubah Gereja, Pekerjaan, dan Dunia Anda secara Mendalam. Surabaya: Literatur Perkantas Jatim,

Subeno, Sutjipto. (2008). Indahnya Pernikahan Kristen. Surabaya: Penerbit Momentum.

Verkuyl, J. (1993). Etika Kristen Seksuil. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Yin, R. K. (2002). Case study research: Designand methods (2rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.




DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jitpk.v2i2.495
viewed = 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

pISSN: 2722-7553
eISSN: 2722-7561

 Copyright © 2023. All Rights Reserved.